Mendagri-Gamawan-Fauzi-menyGelar bergengsi di tingkat nasional diterima Pemko Payakumbuh, tahun 2013 ini. Kota berpenduduk sekitar 128 ribu jiwa itu dianugerahi penghargaan Inovasi Management Perkotaan (IMP) Award oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lewat Kementerian Dalam Negeri RI. Pasangan kepala daerah Payakumbuh, dinilai pemerintah pusat pimpinan yang punya inovasi dalam mengkatrol peningkatan kesejahteraan rakyatnya.

Penghargaan IMP Award itu diterima Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi dari tangan Mendagri H. Gamawan Fauzi dalam acara peresmian lokasi pedagang kaki lima (PKL) kuliner di kawasan Studio TV Nasional Indosiar, Grogol, Jakarta Barat, Kamis (28/12). Acara ini ditayangkan langsung oleh Indosiar, dihadiri sejumlah  Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, seperti Menkes Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, Menkes Perdagangan Gita Wiriawan, Menteri Koperasi UKM Syarif Hasan dan Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar dan Gubernur DKI Jakarta Joko  Widodo serta 12 walikota .penerima IMP Award dan sejumlah pejabat eselon I dari kementerian terkait.

Kota Payakumbuh sebagai kota sedang, oleh tim penilai indenpenden yang diturunkan Kementerian Dalam Negeri, Agustus 2012, dinyatakan sebagai yang terbaik di Indonesia. Pasar tradisional Ibuah benar-benar menjadi percpntohan di tingkat  nasional. Pasar ini, diharapkan Mendagri Gamawan Fauzi, agar dikelola lebih baik lagi, mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi PKL dan seluruh kebutuhan sehari-hari yang dijual terjaga kebersihannya. Pasar ini, katanya, juga merupakan pasar sehat yang menjadi  kebanggaan di Sumatera Barat.

“Bukan saya orang Sumatera Barat yang punya PKL terbesar dari 30 juta PKL diseluruh 33 provinsi, tapi sesuai peraturan, karena Mendagri yang menjadi koordinatornya, maka apa yang dilakukan oleh Indosiar dan Jakarta serta kota-kota di Sumbar  dalam memberdayakan PKL, harus dipertahankan dan menular keseluruh Indonesia. PKL harus menjadi perhatian serius pemerintah provinsi, kota dan kabupaten,” katanya.

Selain  Pasar Ibuah yang mendapat IMP Award terbaik pertama, tim penilai juga memberikan nilai terbaik ketiga buat PKL Kuliner Malam Payakumbuh. Sementara, pengolahan sampah di pasar Ibuah yang juga diusulkan untuk mendapatkan IMP Award, Payakumbuh belum beruntung. Tapi, meski hanya dua IMP yang ditoreh Payakumbuh, telah membuat nama Sumatera Barat berkibar dalam acara yang berlangsung di kawasan Indosiar itu.

11 Kota lainnya yang menerima IMP Award, masing-masing Surakarta dan Pekalongan, (Jateng), Yogyakarta (DI Yogyakarta), Surabaya, Probolinggo, Malang dan Blitar (Jatim), Tangerang (Banten), Bitung, dan Balik Papan (Kaltim). Prestasi kota-kota tersebut memperoleh IMPA Award, diharapkan Gamawan bias kedaerah lainnya. Payakumbuh diharapkan, menjadi pelopor bagi kota dan kabupaten lainnya di Sumbar, katanya.

Walikota Riza Falepi yang dihubungi, mengatakan, prestasi yang diukir Payakumbuh itu, tak lepas dari komitmen pedagang kaki lima serta pedagang lainnya dalam memelihara ketertiban, kiebersihan dan keindahan di Pasar Ibuah serta dikawasan PKL Kuliner Malam. Prestasi ini, juga tak lepas dari program berkelanjutan yang dilakukan pemko, di bawah kepemimpinan  pasangan walikota Josrizal Zain dan Syamsul Bahri. “Program tersebut akan terus kita lanjutkan,” ucap Riza.

Tahun 2011 lalu, Payakumbuh juga menerima IMP Awar dengan klasifikasi pembinaan pedagang garendong dan penataan PKL. Tapi, waktu itu, nilai Payakumbuh baru sebatas juara III. “Tahun ini meningkat menjadi juara I dalam penataan pasar tradisional Ibuah yang hygenis. Dan prestasi ini milik seluruh warga kota Payakumbuh. Saya hanya menerimanya saja dari Pak Mendagri Gamawan,” katanya.

Dalam penerimaan IMP Award ini, Walikota Riza Falepi didampingi Sekdako Irwandi, Ketua Bappeda Zulinda Kamal, Kadis Kesehatan Merry Yuliesday, Kadis Tata Ruang Kota dan Kebersihan Marta Minanda, Kadis Koperindag Indra Syofyan dan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Syahnadel Khairi.