terminal-koto-nan-ampekPemko Payakumbuh menjadwalkan, Juni mendatang, seluruh kegiatan bongkar muat terhadap angkutan barang, sudah berada di terminal Koto nan Ampek di Kelurahan Bulakan Balai Kandi, Kecamatan Payakumbuh Barat. Sosialisasi terhadap perubahan itu, tengah dilakukan dinas terkait. Walikota Payakumbuh sudah mengeluarkan edaran yang dikirim kepada seluruh pengusaha serta pemilik angkutan barang di kota ini.

 

Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Payakumbuh Adrian, SH, M.Si, di Balaikota di Bukik Sibaluik Payakumbuh, Senin (18/3), menginformasikan, meski pindah ke terminal bus di Koto nan Ampek, tapi pemko tetap merencanakan pembangunan terminal yang representatif. Hanya saja, kata Adrian, pihaknya masih belum menemukan calon lokasi yang tepat untuk itu.

Dikatakan Adrian, akibat tak punya terminal angkutan barang, sedikitnya Payakumbuh kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) Rp750 juta/tahun. Sementara itu, dampak neqatif lainnya, jalan dalam kota bertambah rusak, akibat dilewati angkutan barang bertonase besar. “Kondisi ini, harus kita antisipatif,” kata Adrian.

 

Kabid Bina Marga Dinas PU Payakumbuh, H. Zul Arman, ST, di tempat terpisah, mengatakan, jalan dalam kota Payakumbuh tak cukup kuat menahan beban angkutan barang yang setiap hari masuk ke pusat perniagaan di kota ini. Selain itu, selama ini cukup banyak drainase dan gorong-gorong jalan dalam kota yang rusak, akibat dilewati angkutan barang bertonase besar. Rencana pemko memasukkan angkutan barang ke terminal Koto nan Ampek, sebuah langkah positif dalam menyelamatkan infrastruktur jalan di kota ini, sebut Zul.

 

Menurut Adrian, dalam dua bulan ke depan, pihak akan terus memberikan sosialisasi kepada pengusaha serta pemilik kendaraan angkutan barang di kota ini. Sehingga, begitu peraturan tersebut diberlakukan, tidak ada lagi pemahaman yang miring terhadap pemko, simpul Adrian.