dishub-alat-tiPusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, bantu Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh, dengan sejumlah peralatan survey dan melatih peningkatan SDM staf Dishubkom kota ini selama lima hari, 28 Januari sampai 1 Februari 2013.

Bantuan seperangkat IT yang diberikan, di antaranya berupa laptop, camera digital, tyre thead gauge, distance meter, rompi lapangan, roll meter, kompas, handi talki yang kesemuanya bermanfaat untuk menghimpun data-data perhubungan darat ke depan. Nilai bantuan yang diserahkan lebih kurang senilai Rp40 juta. s

Bantuan tersebut diserahkan Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat diwakili Jamaluddin, MT kepada Sekdako Payakumbuh H. Irwandi, SH, didepan Kepala Dishubkom Adrian, SH, M.Si, ketua panitia inhaose training Dahler, SH dan peserta inhaouse training, dalam acara di aula Dishubkom setempat, Senin (28/1).

Sekdako Payakumbuh Irwandi, dalam sambutannya mengatakan, bantuan peralatan IT yang diberikan Kementerian Perhubungan RI buat Dishubkom Payakumbuh, cerminan komunikasi antara Payakumbuh dengan pemerintah pusat cukup baik. Jaringan seperti ini, katanya, perlu dipelihara dan dijaga, agar Payakumbuh mendapat perhatian khusus dari Kemenhub.

Menurut Sekdako Irwandi, bantuan yang diiringi dengan peningkatan SDM melalui inhause training, dengan dukungan dana sepenuhnya dari APBN, perlu disikapi positif dengan mengikuti pelatihan ini dengan semangat yang tinggi. Pasca latihan, seluruh peserta diharapkan, mampu mengoperasionalkan seluruh alat-alat IT yang diberikan.

Di Payakumbuh, sebut Irwandi, angka kecelakaan lalulintas terbilang cukup rendah. Kecalakaan yang terjadi, umumnya karena kelalaian pengendara. Walau begitu, sebut Irwandi, Payakumbuh masih harus membenahi semua fasilitas lalulintas dan angkutan jalan di kota ini. “Kami masih membutuhkan bantuan teknis dan peralatan lainnya, dalam meningkatkan sarana perhubungan darat di kota ini,” tegas sekdako.

Dikatakan, Payakumbuh memang belum pernah mendapat Piala Wahana Tata Nugraha (WTN), semacam gelar terbaik bagi kota yang sukses dibidang lalulintas dan angkutan kota. Tapi, komitmen kota ini terhadap pembenahan transportasi perkotaan masih tetap tinggi, dengan membenahi segala fasilitas lalulintas yang ada. Namun, karena keterbatasan dana daerah, membuat kota ini masih bergantung dengan bantuan pemerintah pusat, minimal untuk membantu membangun terminal angkutan darat yang representatif.